Ketersediaan bahan – bahan biomassa/berlignoselulosa di alam seperti kayu, cangkang kelapa/sawit, bambu, serasah, dan lain – lain tentunya menyimpan potensi manfaat dan ekonomi jika dilakukan pengolahan lanjutan.Bahkan saking berlimpahnya, bahan – bahan ini kerap menjadi limbah. Asap cair/cuka kayu dan briket arang adalah contoh dari pengolahan lanjutan bahan – bahan tersebut. Oleh karena itu, pada tanggal 11 – 14 Juli 2023, tiga puluh orang peserta yang berasal dari Bank Sampah Induk dari Kota Balikpapan, Bank Sampah Unit di Kota Samarinda, Masyarakat Kelurahan Karang Jinawi Kecamatan Sepaku, Masyarakat Peduli Api KPH Meratus, dan Tenaga Teknis KPH Damai mengikuti Pelatihan Teknik Pembuatan Asap Cair/Cuka Kayu dan Briket Arang di Kampus Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Samarinda.


Peserta pada pelatihan ini mempelajari 2 materi pokok baik secara teori dan praktik, yaitu pembuatan asap cair/cuka kayu dan pembuatan briket arang. Materi tersebut dibawakan oleh Widyaiswara Balai Pelatihan LHK Samarinda. Materi teknis tersebut dibuat menjadi lebih lengkap dengan pemaparan oleh narasumber yang berasal dari praktiksi mulai dari aplikasi hingga analisis usaha produknya. Narasumber yang dindang adalah H. Ero Laswara dari Family Cuka Kayu, Kuningan, Jawa Barat dan Bandi, Masyarakat Peduli Api Desa Tumbit Melayu, Kabupaten Berau. Untuk pemaraan oleh narasumber dilakukan dengan teleconference via Zoom Meeting.


Peserta pelatihan melakukan praktik pelatihan di Laboratorium Lapangan Teknologi Hasil Hutan Balai Pelatihan LHK Samarinda. Pada pembuatan cuka kayu, peserta mempraktikan 2 metode, yaitu 1 drum dan 2 drum. Bahan baku yang digunakan adalah temprung kelapa dan potongan kayu. Untuk briket arang, peserta mempraktikan berbagai metode mulai dari membuat briket dengan perekat tanah liat dan kanji sampai dengan cara pengempaan yang berbeda – beda.


Diharapkan setelah pelatihan ini, peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dan membuka peluang usaha dan peningkatan ekonomi masyarakat. (DRN, 2023)