Dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran dalam kegiatan pelatihan, pada tahun 2023 ini Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Samarinda mulai mengembangkan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pelatihan. Salah satunya adalah Gedung Workshop Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan Workshop Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Balai Pelatihan LHK Samarinda bergerak cepat di awal tahun ini karena keberadaan workshop ini merupakan kebutuhan wajib sebagai bentuk pelayanan dalam pelatihan. Adanya kedua workshop ini tentunya akan membuat pelatihan lebih berkualitas karena sarana praktik tersedia dengan baik dan nyaman. Saat ini, Workshop HHBK dapat mengakomodir beberapa pelatihan seperti Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi, Pelatihan Minyak Atsiri Serai Wangi, dan Pelatihan Asap Cair/Cuka Kayu. Sedangkan Workshop Karhutla saat ini dapat mengakomodir beberapa pelatihan seperti Pelatihan Pengendalian Karhutla bagi Manggala Agni 1, 2, dan 3, dan lain – lain. Kedepannya akan terus ditingkatakan dengan penambahan sarana prasarana yang lebih baik.
Selain untuk menunjang pelatihan, kedua workshop ini juga sebagai fasilitas untuk Widyaiswara dalam pengembangan kompetensi. Peningkatan kompetensi secara praktik dan riset akan semakin berkembang jika dilengkapi dengan lokasi dan alat – alat praktik. Pengemangan kompetensi ini akan membuat Widyaiswara semakin baik dalam mengampu pembelajaran baik di kelas maupun di lapangan.
Pada Workshop HHBK tersedia berbagai sarana dan perlengkapan seperti alat penyulingan (destilasi), drum pirolisator, destilator cuka kayu grade 2 dan 1, sarana pembuatan kompos/bokashi. Adapun workshop karhutla berisi berbagai perlengkapan dan sarana seperti alat pemaddan karhutla manual dan mekanis seperti mesin Mark 3, berbagai macam selang dan perlengkapan lainnya.
Workshop ini juga dijadikan sebagai sarana edukasi pendidikan lingkungan bagi siswa sekolah maupun masyarakat umum. Siswa dan masyarakat bisa belajar terkait pengolahan hasil hutan bukan kayu maupun karhutla dengan sarana yang memadai. Sehingga diharapkan BPLHK Samarinda mampu menjadi pelopor dalam peningkatan pengetahuan masyarakat terkait lingkungan hidup dan kehutanan. (NIH, 2023)