Samarinda, 30 Mei 2023 – Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPLHK) Samarinda mengambil peran dalam peningkatan sumber daya manusia demi mendukung pengembangan ekowisata di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau. Pada tanggal 19 hingga 23 Mei lalu, BPLHK Samarinda menugaskan para widyaiswara dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemandu Wisata Alam di Balai Desa Long Peso, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan ekowisata di Kalimantan Utara. Dua narasumber hadir untuk memberikan panduan dan fasilitasi kepada peserta. Diantaranya adalah Nehemia Gurusinga, S.Hut., M.Env. dan Ginanjar Saras Adhiguna, S.Hut., M.Sc.
Peserta bimtek mayoritas berasal dari masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Desa Long Peso, yang semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Turut hadir juga sebagai peserta perwakilan dari Hutan Desa Antutan dan Hutan Desa Naha Aya yang berada di sekitar lokasi tersebut. Acara dimulai dengan pembukaan yang meriah oleh Kepala KPH Bulungan, Ibu Wahyu Astutie, S.Hut., M.AP dan dihadiri Kepala Desa Long Peso serta sebagian masyarakat desa.
Salah satu momen paling menarik adalah saat peserta dan narasumber mengunjungi Air Terjun Lutung menggunakan long boat. Perjalanan yang disertai oleh riak air dan pemandangan alam yang memukau membuat para peserta dan hadirin sangat menikmati petualangan alam liar di dalam hutan yang lebat.
Selama kegiatan, para peserta berkesempatan untuk belajar dari para narasumber tentang bagaimana menjadi pemandu wisata yang ramah, komunikatif, serta kompeten dalam melakukan pemanduan yang aman. Mereka juga diajarkan mengenai pembukaan, interpretasi obyek wisata, dan penutupan acara perjalanan. Bahkan, peserta juga diberikan pelatihan dasar ekowisata, pembuatan paket wisata, dan kemampuan berkomunikasi ketika melakukan pemanduan baik dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Dalam semangat berbagi pengetahuan, para peserta merasa senang dan percaya diri untuk menjadi pemandu wisata yang handal. Hasil dari bimbingan teknis ini bahkan mencakup pembuatan Google Bisnis bernama “Long Peso Ecotour”, yang diharapkan dapat menjadi media promosi yang efektif bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin mengunjungi Desa Long Peso.
Tidak berhenti di situ, Bimbingan Teknis serupa juga dilanjutkan pada tanggal 23 hingga 27 Mei 2023 dengan melibatkan narasumber lainnya, yaitu Sugeng Jinarto, S.Hut., MP, dan Nehemia Gurusinga, S.Hut., M.Env. Bimtek dibuka secara resmi oleh Plt Kepala KPH Malinau, Bapak Antonius Mangiwa, S.Hut., M.Si. dan dihadiri oleh para undangan dari dinas pariwisata serta jajaran KPH Malinau. Peserta bimtek dari Desa Setulang dan Desa Long Jalan turut hadir dalam kegiatan yang dihadiri juga oleh perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat yaitu, KKI Warsi dan Inprosula. Keduanya berpartisipasi untuk menjadi pendamping peserta dari kedua desa tersebut.
Kegiatan yang dilakukan meliputi perkenalan narasumber dan peserta, pengantar kebijakan ekowisata, dasar ekowisata, identifikasi obyek wisata, pengelolaan pengunjung, pemanduan wisata, dan Bahasa Inggris untuk pemanduan. Selain itu, peserta juga memiliki kesempatan untuk melakukan praktek secara berkelompok.
Peserta dari Kelompok 2, misalnya, melakukan praktek di Desa Wisata Setulang dengan memandu peserta lainnya menikmati obyek wisata budaya yang khas, seperti balai adat, makam leluhur, pembuatan alat besi tradisional, lumbung padi, peti mati kuno, serta berfoto di menara yang berada di dekat balai adat.
Sementara itu, Kelompok 1 dan Kelompok 3 mempraktekkan pemanduan petualangan di Tane Olen, sebuah hutan yang masih asri di dekat Desa Setulang. Kelompok 1 menampilkan paket wisata agriwisata dengan mengeksplorasi kopi lokal Setulang, sementara Kelompok 3 menawarkan petualangan menantang menuju pohon raksasa yang berada di tengah hutan tersebut.
Tak hanya berfokus pada keindahan siang hari, peserta juga merasakan sensasi pemanduan wisata malam hari yang mendebarkan. Mereka berkesempatan untuk merasakan pengalaman unik bertemu dengan satwa liar di malam hari, menambah kekayaan pengalaman dan pengetahuan mereka. Secara keseluruhan, para peserta merasa bangga dan percaya diri dalam mengelola desa wisata mereka serta meningkatkan kemampuan pemanduan di berbagai kondisi, baik terang maupun gelap.
Narasumber pada acara tersebut juga memberikan pesan pentingnya desa-desa wisata di Kalimantan Utara untuk saling bekerjasama dalam mengelola ekowisata di daerah tersebut. Pada lawatan kali ini, setidaknya 5 (lima) desa di Kalimantan Utara menerima manfaat melalui kegiatan bimtek, yaitu: Desa Long Peso, Desa Antutan, Desa Naha Aya, Desa Setulang, dan Desa Long Jalan.
Setiap desa sebaiknya juga dapat menonjolkan keunikan obyek wisata yang dimilikinya. Para peserta juga diingatkan pentingnya saling mempromosikan desa wisata tetangga agar wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, dapat menikmati desa-desa wisata dengan ciri khas yang dimiliki masing-masing. Dengan cara ini, kesejahteraan masyarakat lokal dapat meningkat sambil menjaga kelestarian budaya dan hutan yang masih asri di Kalimantan Utara.
Mari bersama-sama kita terus mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan di Kalimantan Utara demi kehidupan yang lebih baik!
Penulis: Nehemia Gurusinga, S.Hut., M.Env.
15 Comments